Posted by : 51617
Rabu, 03 Juni 2015
POHON SAHABI
(Saksi
Bisu Kenabian Rosullullah)
Pohon Sahabi yang menjadi saksi bisu pertemuan Nabi
Muhammad SAW dengan Biarawan Kristen bernama Bahira (Arab: Buhaira), telah
ditemukan kembali oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad dan otoritas pemerintahan Yordania.
Ketika memeriksa arsip negara di Royal Archives. Mereka menemukan referensi
dari teks-teks kuno yang menyebutkan bahwa Pohon Sahabi berada di
wilayah padang pasir di utara Yordania.
Setelah 1400 tahun berlalu, pohon ini ditemukan
masih hidup dan tetap tumbuh kokoh di tengah ganasnya gurun Yordania. Bersama
beberapa ulama terkenal termasuk Syekh Ahmad Hassoun, Mufti Besar Suriah,
Pangeran Ghazi mengadakan pengamatan dan ternyata benar bahwa pohon tua itulah
yang disebutkan dalam catatan biarawan Bahira.
Kini Pohon tersebut dilestarikan oleh pemerintah
Yordania dan dipantau secara rutin keberadaannya. Keberadaan pohon ini
memang cukup unik dan dinilai tidak cocok tumbuh di lingkungan sekitarnya.
Pasalnya lingkungan sekitar pohon itu,
merupakan tanah kering dan sangat gersang, sementara pohon Sahabi menjadi
satu-satunya pohon yang tumbuh subur dengan daun yang rimbun. Kondisi ini
menentang kegersangan dan ketiadaan warna dari lingkungan di sekitar pohon.
Meskipun kekuatan matahari di tengah gurun sangat terik, namun akan terasa
teduh ketika berada di bawah pohon ini.
Tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham,
Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari menceritakan tentang
kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil calon Rasul terakhir. Saat itu
Muhammad SAW baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia menyertai pamannya Abu Thalib
dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah. Pada suatu hari, Biarawan Bahira
mendapat firasat, kalau ia akan bertemu dengan Sang Nabi terakhir. Tiba tiba ia
melihat rombongan kafilah pedagang Arab, dan melihat pemuda kecil yang memiliki
ciri-ciri sesuai yang digambarkan dalam
kitabnya.
Kemudian Bahira mengundang kafilah tersebut dalam
sebuah perjamuan. Semua anggota kafilah menghadiri, kecuali anak yang ia tunggu-tunggu. Ternyata,
Muhammad SAW kecil sedang menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta. Bahira
keluar mencarinya dan ia sangat takjub menyaksikan cabang-cabang pohon Sahabi merunduk
melindungi sang pemuda dari terik Matahari. Dan segumpal awan pun ikut
memayungi ke manapun Ia pergi. Bahira pun meminta agar bocah kecil tersebut
diajak serta berteduh dan bersantap dalam perjamuan.
Dia pun segera meneliti dan menanyai pemuda kecil
ini. dan menyimpulkan bahwa ia adalah
utusan terakhir yang dijelaskan dalam Al Kitab. Bahirapun meyakinkan paman anak
itu, Abu Thalib, agar kembali ke Makkah, karena orang-orang Yahudi tengah
mencari Muhammad SAW kecil dan bermaksud membunuhnya.
Setelah berselang 1400 tahun kemudian, pohon yang
pernah meneduhi Muhammad SAW itu masih berdiri tegak dan menjadi satu-satunya
pohon yang berhasil hidup di tengah padang pasir yang sangat gersang, menjadi
saksi bisu sejarah ttg kenabian Muhammad SAW. Pohon ini secara ajaib diawetkan
oleh Allah SWT untuk waktu yang panjang dan siapapun masih bisa menyentuh dan
berlindung di bawah cabangnya yang senantiasa rimbun.
Sumber, whatsapp group Laskar Pelangi