Posted by : 51617
Rabu, 03 Juni 2015
Bahaya
Ngorok Melebihi Bahaya Merokok (Bagian 2)
Perawatan
Tahap pertama perawatan mendengkur
adalah dengan mengenali adanya masalah. Keluarga dan kerabat harus meyakinkan
penderita kalau ia mendengkur. Ya, pendengkur hanya tahu dirinya ngorok jika
diberi tahu oleh orang lain.
Untuk perawatan medis, dimulai
dengan pemeriksaan tidur untuk menegakkan diagnosa. Pemeriksaan di laboratorium
tidur tak ubahnya pemeriksaan fungsi jantung atau pernafasan saja, bedanya ia
dilakukan saat tidur. Kenapa saat tidur? Karena gangguan nafasnya hanya terjadi
pada saat tidur.
Setelah diagnosa ditemukan baru
dokter akan menentukan perawatan yang sesuai untuk kondisi setiap pendengkur.
Biasanya menggunakan CPAP, operasi atau oral appliances.
CPAP singkatan dari continuous
positive airway pressure, berupa sebuah alat yang dihubungkan ke hidung lewat
masker. Perawatannya amat nyaman karena memberikan kualitas tidur yang
maksimal.
Dua penelitian berbeda di Australia
dan Eropa tahun 2003 menunjukkan bahwa setelah mendengkur dirawat dengan CPAP,
risiko pasien menderita penyakit jantung koroner turun hingga 37 persen,
sementara risiko stroke turun 56 persen. Sementara penelitian tahun 2004 dan
2005 menunjukkan bagaimana penggunaan CPAP pada pendengkur dengan diabetes
membantu tingkatkan sensitivitas insulin serta kontrol gula darahnya.
Dampak
Di Amerika Serikat diperkirakan 40
persen pria dan 24 persen wanita adalah pendengkur. Walau kita mempunyai data
yang valid di Indonesia diperkirakan jumlah pendengkur tidak jauh berbeda.
Bayangkan berapa banyak di antara kita yang mengalami bahaya setiap tidurnya.
Mendengkur selama ini dianggap
sebagai suara yang mengganggu. Di lingkungan pergaulan ngorok selalu menjadi
bahan lelucon. Bahkan pihak asuransi sering menganggap dengkuran sebagai suatu
gangguan yang bersifat kosmetik dan tidak membahayakan.
Tetapi dengan banyaknya data
penelitian yang terus bertambah, suara ngorok tak dapat lagi kita abaikan. Para
ahli kesehatan sudah mulai melihat dengkuran sebagai salah satu faktor risiko
penyakit yang sejajar posisinya dengan hipertensi atau peningkatan kadar
kolesterol.
Akhir kata, jika Anda menemukan
rekan atau kerabat yang mendengkur, peringatkan. Dengan demikian Anda telah
menyelamatkan nyawanya
Sumber:
http://www.serupedia.com/2013/02/bahaya-ngorok-melebihi-bahaya-merokok.html?m=1
Related Posts :
- Back to Home »
- PENGETAHUAN »
- Bahaya Ngorok Melebihi Bahaya Merokok (Bagian 2)