Posted by : 51617
Rabu, 03 Juni 2015
Bahaya
Ngorok Melebihi Bahaya Merokok (Bagian 1)
Suara dengkur pasti mengganggu,
tetapi lebih dari itu ngorok sebenarnya adalah alarm tanda bahaya bagi
kesehatan kita. Bahkan tim peneliti dari Detroit AS menyatakan bahwa mendengkur
lebih berbahaya dari merokok! Pendengkur mempunyai risiko lebih besar mengalami
penebalan arteri karotis dibanding perokok, orang yang obes (gemuk) atau bahkan
yang memiliki kadar kolesterol tinggi sekali pun.
Arteri karotis adalah pembuluh darah
yang memberikan suplai ke daerah leher dan kepala, termasuk otak. Jika dinding
pembuluh darah ini mengalami penebalan, bisa menjadi permulaan dari berbagai penyakit
pembuluh darah lainnya.
Mendengkur dan sleep apnea
Mendengkur telah lama diketahui
menjadi tanda dari henti nafas saat tidur atau sleep apnea. Henti nafas saat
tidur terjadi akibat sempitnya saluran nafas, sehingga walau dada naik turun
berusaha bernafas, tak ada udara yang dapat mengalir lewat. Akibatnya, oksigen
akan turun sepanjang malam. Para ahli sudah menyatakan bahwa sleep apnea
merupakan penyebab utama hipertensi, penyakit jantung, diabetes, impotensi
hingga stroke.
Sebenarnya sejak tahun 2003, dunia
kedokteran modern sudah mengamini bahwa salah satu penyebab utama tekanan darah
tinggi (hipertensi) adalah sleep apnea. Ini tertuang dalam laporan dari the
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of
High Blood Pressure yang lebih dikenal sebagai JNC7.
Sementara berbagai jurnal penelitian
kedokteran terus berkembang dan memuat tentang bagaimana sleep apnea
menyebabkan berbagai penyakit fatal seperti penyakit jantung koroner, serangan
jantung hingga stroke.
Penelitian
Namun penelitian ini menunjukkan
bahwa jauh sebelum menjadi sleep apnea, suara dengkuran saja sudah merupakan
tanda bahaya yang tak boleh diabaikan. Para peneliti mengamati data 913 pasien
yang telah diperiksa di klinik gangguan tidur antara Desember 2006 hingga
Januari 2012. Setelah diperiksa, dikumpulkan pasien yang mendengkur tapi tidak
menderita sleep apnea.
Secara keseluruhan, ada 54 orang
pasien mendengkur yang dilakukan pengukuran ketebalan dinding arteri karotis
dengan menggunakan ultrasound (USG). Ketebalan arteri karotis dapat digunakan
untuk melihat perkembangan penyakit aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
Penebalan dinding arteri karotis merupakan tanda dari penyakit arteri karotis.
Hasilnya, pasien yang mendengkur
memiliki arteri karotis yang lebih tebal dibanding yang tidak mendengkur. Para
peneliti menduga getaran akibat ngoroklah yang menyebabkan trauma pada pembuluh
darah hingga sebabkan peradangan dan pada akhirnya akibatkan penebalan pembuluh
darah.
Penelitian ini juga mengungkapkan,
secara statistik tak terdapat perbedaan yang bermakna pada penebalan arteri
karotis pada pasien dengan atau tanpa risiko-risiko penyakit jantung-pembuluh
darah yang selama ini kita kenal. Faktor-faktor risiko itu antara lain adalah
merokok, diabetes, tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol yang tinggi.
Bersambung....
Related Posts :
- Back to Home »
- PENGETAHUAN »
- Bahaya Ngorok Melebihi Bahaya Merokok (Bagian 1)