Posted by : 51617
Sabtu, 30 Mei 2015
Memakai Cara Pikir "Yang Penting Bagus",
Biasanya Akan Lebih Bahagia
Anda
pernah pergi ke mal dengan niat membeli satu barang, kemudian pulang dengan
tangan hampa, atau membawa satu barang yang sebenarnya bukan pilihan serta akan
disesali setelah seminggu memakainya? Apa yang terjadi saat Anda membelinya?
Mungkin terlalu banyak pilihan menjadi salah satu penyebabnya.
Menurut
psikolog dari Swarthmore College, Barry Schwartz, terlalu banyak pilihan dapat
membuat Anda malah ujung-ujungnya tidak bahagia. Dalam bukunya berjudul The
Paradox of Choice, Schwartz menjelaskan bahwa kesulitan memilih ini tidak hanya
dalam membeli satu-dua barang, melainkan dalam segala aspek kehidupan kita.
Mulai dari memilih kursus untuk anak hingga menentukan menu makanan. "Orang
yang dihadapkan pada begitu banyak pilihan akan cenderung menghabiskan waktu
untuk melakukan pembelian yang tidak diinginkan. Bahkan, bisa jadi orang itu
akan mempertanyakan kembali keputusan yang telah diambil," jelas Schwartz.
Begitu
juga halnya dengan masalah informasi. "Semakin banyak info yang Anda
dengar tentang merek produk tertentu, seperti makanan atau minuman, semakin
sulit Anda menentukan pilihan," kata Jacob Jacoby, profesor di bidang
marketing dari New York University, Stern School of Business.
Schwartz
menambahkan bahwa orang yang selalu mencoba menelusuri setiap kemungkinan yang
ada biasanya tidak akan bahagia. Sementara, orang yang memakai cara pikir
"yang penting bagus", biasanya akan lebih bahagia. "Ada baiknya
Anda bertanya saja pada orang yang pakar tentang barang yang mau dibeli.
Misalnya, saat membeli ponsel baru, coba tanya teman yang mengerti teknologi
dan mintalah dia memilihkan untuk Anda. Dengan begitu, Anda tidak perlu
menghabiskan waktu dua minggu keliling-keliling toko, membaca review di
internet, lalu membeli sesuatu yang kemudian disesali," anjur Schwartz.
Nah, begitu
lebih baik, kan?
Related Posts :
- Back to Home »
- PENGETAHUAN »
- Memakai Cara Pikir "Yang Penting Bagus", Biasanya Akan Lebih Bahagia