Posted by : 51617
Sabtu, 30 Mei 2015
Adab Mengantarkan Jenazah (Bagian 2)
4.
Menaburkan Tanah Seteleh Pemakaman
Dalam
Hadits Ibnu Majah kitab Janaiz (catatan tentang jenazah ) yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah, pada suatu saat Nabi Muhammad ta’ziah (melayat) terhadap
sahabatnya yang meninggal. Setelah mensalatkannya kemudian beliau ikut
mengantar jenazah ke kuburan. Setelah dikubur, kemudian beliau mendatangi makam
tersebut sambil menggenggam tanah dan menaburkannya di atas kuburan sebanyak 3
kali. Dimulai dari arah kepala.
5.
Nasehat Kematian dan Kehidupan Akhirat
Sebelum
berdoa, boleh menyampaikan nasihat singkat mengenai kematian dan kehidupan
akhirat. Hal ini dimaksudkan agar jiwa orang-orang yang hadir menjadi lebih
tenang dan lebih siap untuk bermunajat kepada Allah. Diriwayatkan dari Ali RA,
dia berkata, “Kami sedang menghadiri pemakaman jenazah di Baqi’ Gharqad.
Kemudian Nabi datang lalu duduk dan kami pun duduk di sekitar beliau. Beliau
memegang sebuah tongkat pendek. Beliau menunduk dan mematuk-matukkan ujung
tongkat pendek itu ke tanah. Beliau lalu bersabda:
‘Tidak ada seorangpun dari kalian, tidaklah
ada jiwa yang diciptakan, kecuali telah ditetapkan tempatnya di surga atau di
neraka, dan telah ditetapkan sebagai orang celaka atau bahagia.’ Seorang
sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, kalau
begitu apakah kita tidak sebaiknya menyerahkan diri pada ketetapan itu’.
Beliau menjawab, ‘Beramallah, karena
setiap orang dimudahkan untuk beramal sesuai dengan apa yang dia diciptakan
untuknya’.” (Muttafaq Alaih).
6.
Mengambil Pelajaran
Hendaknya
para pengantar mengambil pelajaran berharga atas pengalamannya mengusung dan
mengantarkan jenazah. Nabi bersabda:
”Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah,
dengan demikian kalian akan mengingat akhirat.” (Riwayat Ahmad)
Sumber: Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah, APRIL 2011